Perusahaan Nikon - Nikon, sebuah perusahaan asal negeri Sakura yang terkenal dengan
merk sebuah kamera, melakukan restrukturisasi perusahaan, hal itu diungkapkan
secara gamblang oleh Kazuo Ushida selaku Presiden perusahaan Nikon di Tokyo
melalui siaran pers yang dikutip dpreview.com (19/05/2017) yang mana terdapat
beberapa divisi perusahaan yang diganti, dan menariknya, divisi kamera Nikon
yang membawahi pasar dunia tak tersentuh.
Divisi Teknologi Inti Nikon merupakan salah satu bagian yang
akan dieliminasi dan digantikan oleh divisi Research & Development Division
and Production Technology. Hal ini tentu memperlihatkan jika perubahan ini akan
merubah target yang akan dicapai oleh perusahaan tersebut yang mana bertujuan
untuk memperjelas fungsi dan tanggung jawab guna meningkatkan efisiensi sistem
produksi.
Berbeda dengan divisi kamera perusahaan Nikon yang berada di bawah
Imaging Business, secara global, perusahaan sepertinya benar-benar
mempertimbangkan bahwa perusahaan memandang tidak perlu untuk menyentuh ranah
yang hingga saat ini masih menjadi ikon di seluruh dunia bahwa Nikon merupakan
perusahaan produsen kamera dan lensa terbaik sekala internasional.
Terbukti bahwa Imaging Business Unit masih tetap bercokol
dibawah Production Technology Division dan diatas FPD Lithography Business
Unit. Sementara itu penggabungan atau integrasi dua divisi seperti,
Pengembangan Bisnis Medis dan Unit Bisnis Solusi Mikroskop juga dilakukan untuk
membentuk Unit Bisnis Kesehatan yang baru dengan tujuan menciptakan sinergi
bisnis yang dinilai mampu memberikan implikasi baik untuk perusahaan.
Sedangkan Divisi Dukungan Bisnis sengaja ditutup dan
diarahkan menjadi bagian didalam seluruh divisi dengan harapan mampu memberikan
fungsi yang optimal untuk pengadaan, rekayasa dan logistik, serta pengelolaan
kualitas dan lingkungan. Termasuk divisi kamera perusahaan Nikon Indonesia yang juga akan
kebagian dari divisi Dukungan Bisnis Nikon.
Keberadaan Divisi Imaging Business Unit di Indonesia
Meski keberadaan kamera Nikon di Indonesia sebagai 'cakar'
bisnis untuk Divisi Imaging Nikon sudah melekat sejak lama, yakni sekitar tahun
80-an, namun secara resmi dan diakui oleh perusahaan Nikon Corporation,
keberadaan pasar kamera untuk merk Nikon di Indonesia dimuali tahun 2013,
mengutip Tribunnews yang melansir koran
Asahi Digital, Jumat (21/2012) pukul 16.00 WIB, yang menjelaskan bahwa pembentukan
anak perusahaannya di Indonesia khususnya untuk bisnis kamera digital baru
dilakukan pada tahun 2013. Sebelumnya yang ada hanya perusahaan Nikon Indonesia yang
ditunjuk pihak Nikon untuk menjualkan produknya di Indonesia.
Pendirian perusahaan milik kamera Nikon di Indonesia ini
untuk memperkuat posisinya di Asia Tenggara, melengkapi usahanya di Thailand,
Malaysia, Singapura, Hong Kong, Korea, Taiwan, Cina, Australia dan berbagai
tempat di Amerika serta Eropa.
Perusahaan Nikon juga semakin serius dengan berencana untuk menargetkan
penjualan sebesar 820 miliar yen, dimana angka tersebut lebih besar 10,8 persen
dibandingkan dengan tahun 2012. Kini, dengan adanya perubahan strukltur,
sepertinya target yang dimiliki belum mampu melampaui harapan yang ditetapkan.
Induk dari kamera Nikon yakni perusahaan Nikon di Tokyo,
didirikan tanggal 25 Juli 1917 dengan modal usaha saat ini 65,5 miliar yen
dengan penjualan total 918,65 miliar yen per 31 Maret 2012, di tahun yang sama
juga Nikon mengumumkan bahwa total karyawan yang dimiliki hanya di Jepang saja
sebanyak 24.348 orang.
Meski begitu, dunia kamera digital saat ini sangat maju
dengan pesat dan perusahaan Nikon sendiri bukan tidak mungkin mendapatkan persaingan yang
sangat kuat dengan pemegang merk kamera lain, Canon misalnya, produsen kamera
yang kini menjadi market leader merupakan salah satu pesaing Nikon hingga saat
ini.
Meski begitu, kamera Nikon tetap mendapatkan tempat di hati
para pengguna dan penyuka setia dari kamera dnegan merk yang cukup ternama.
Komentar
Posting Komentar